Setelah mengetahui pembunuhan permaisuri pangeran, Li Rong diliputi amarah. Dia bersumpah untuk membawa para pelaku ke pengadilan. Menyamarkan niat sebenarnya sebagai sekadar jalan-jalan, Li Rong memutuskan untuk menggunakan dirinya sebagai umpan untuk memancing para pembunuh keluar dari persembunyian.